pluk, pluk, pluk

saya kesulitan mengejar langkah sepupu saya itu di tengah gerumbulan pohon kopi di belakang rumahnya. saya hanya berputar-putar saja sambil berulang kali meneriakkan namanya.

tapi tidak ada sahutan. hanya suara cerewet burung-burung kecil yang berlompatan di pepohonan petai, jengkol dan nangka yang tumbuh liar di sela-lela ladang kopi. lalu saya mulai mendengar bunyi, pluk, pluk, pluk tidak jauh di depan.

tiba-tiba, sepupu saya tertawa keras-keras. saya lihat dia tanpa celana berjongkok menginjak cabang pohon nangka terbesar. tangan kirinya memeluk batang pohon yang vertikal.

sialan, itu tadi bunyi tahinya yang berjatuhan.

‪#‎ceritaliburpanjangmasakecil